SAMARINDA - Sebelum pandemi pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional. Komitmen ini terwujud dengan masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 –2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024. Sebelumnya Presiden RI telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sebagai koordinator atau Ketua Pelaksana percepatan penurunan stunting di Indonesia. BKKBN harus menyiapkan strategi dan rencana aksi yang tepat, dimulai dari pengawalan calon pengantin (Catin).

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda menggelar Webinar penyuluhan bagi Catin dengan tema “Stakeholder Meeting Peduli Stunting (Dering Penting)”, yang diadakan di ruang Aula BKKBN Provinsi Kaltim pada Jum’at (27/08/2021). Dalam kegiatan seminar tersebut juga turut hadir Sekretariat Daerah Kota Samarinda Dr. H. Sugeng Chairuddin, M.Si., Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Drs. H. Muhammad Edi Muin, M.Si., Kepala Dinas DPPKB Kota Samarinda Dra. Nurul Mu’minayati, M.M., dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda Dr. H. Baaequni, M.Pd. Serta menghadirkan beberapa narasumber yakni dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr. Rudy Agus Riyanto dan dari DPPKB Kota Samarinda dr. Siti Nuriyatus Zahrah, M.K.M.

Acara seminar dilakukan secara daring via Zoom dan dipandu oleh Ibu Waode Rosliani, SE., M.Si., selaku moderator. Seminar dibuka langsung oleh Bapak Sekda Kota Samarinda, dalam sambutannya beliau mengatakan, “Keterlibatan stake holder yang berhubungan dengan kebijakan pelayanan pada Catin perlu didorong dan dilakukan secara rutin untuk mendukung kesinambungan komunikasi dan program zero stunting tahun 2030. Di masa pandemi ini mengharuskan semua instansi pelayan publik harus berubah. Pertemuan yang menghadirkan banyak orang harus dihindari dan diganti dengan pertemuan virtual”.

“Kegiatan ini bernama DERING PENTING (Stake holder meeting Peduli Stunting). Para stakeholder terdiri dari OPD, organisasi masyarakat, organisasi agama, organisasi remaja, legislatif, media dan akademisi. Pertemuan dilaksanakan secara daring dengan menghadirkan para narasumber yang berkompeten dan menghadirkan sasaran program dari semua lini masyarakat. Pemahaman menyeluruh tentang Stunting dari para stakeholder ini diharapkan bisa menghasilkan keputusan strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting di Samarinda serta untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas dan bebas stunting”, tambahnya.