SAMARINDA - Stunting merupakan masalah serius yang menjadi fokus perhatian pemerintah Indonesia. Pada tahun 2021 ini BKKBN merupakan badan pemerintah yang ditunjuk langsung oleh Presiden Jokowi untuk menjadi ketua pelaksana program percepatan penurunan stunting Nasional. Samarinda merupakan salah satu kota yang ditetapkan sebagai Iokus Stunting pada tahun 2021. Pada tahun 2021 ini terdapat 15 Iokus kelurahan Stunting di Samarinda. Pandemi ternyata berdampak luas terhadap seluruh aspek kehidupan, termasuk menambah angka kemiskinan sebesar 30% dan ini mengakibatkan naiknya angka Stunting di Samarinda.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda melalui program kerjanya juga melaksanakan amanah BKKBN dalam percepatan penurunan Stunting di Samarinda. Upaya percepatan penurunan angka Stunting ini membutuhkan keterlibatan para lintas stakeholder terkait isu spesifik dan sensitif.

UGM merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah banyak melakukan inovasi, best practise, penelitian, dan pendampingan daerah dalam rangka percepatan penurunan Stunting di kabupaten kota yang mempunyai masalah Stunting. Banyak sharing ilmu terkait upaya solusi yang ditawarkan dan disampaikan oleh para pakar akademis UGM untuk permasalahan Stunting di Samarinda dengan memperhatikan potensi wilayah dan sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun manusia. Samarinda mempunyai kekuatan alam yang melimpah. Kebiasaan gemar makan ikan harus ditingkatkan untuk pemenuhan gizi keluarga terutama protein. Yang tak kalah penting adalah perlunya kolaborasi dan konvergensi program melibatkan para stakeholder terkait di kota Samarinda.

Kunjungan kerja juga dilakukan ke BKKBN Propinsi DIY, dan mendengarkan pemaparan kegiatan advokasi program Bangga Kencana yang sudah dilakukan di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan berlanjut ke kampung KB Sendangsari desa Kroco Kabupaten Kulon Progo yang mempunyai banyak prestasi baik tingkat Nasional maupun regional.

UPPKA nya sangat maju dan mempunyai produk2 hasil kreatifitas warga yang diperjualbelikan untuk mengungkit perekonomian warga desa. Sekali lagi, peran para stakeholder sangat menentukan keberhasilan program. Semoga rombongan DPPKB Kota Samarinda yang dipimpin langsung oleh ibu Kepala DPPKB, Dra.Nurul Mu'minayati, MM bisa menyerap ilmu yang disampaikan para narasumber dan mengaplikasikannya di Kota Samarinda tercinta.