SAMARINDA - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda melakukan sosialisasi Vaksin Covid-19 bagi ibu hamil yang dilakukan secara daring dengan mengundang seluruh PKB/PLKB dan kader Kota Samarinda pada Jum’at, 10/09/2021. Dalam kegiatan tersebut ada beberapa penyampaian yaitu arahan langsung yang diberikan oleh Kepala Dinas DPPKB Kota Samarinda, Dra. Nurul Mu’minayati, MM., tentang teknis pemantauan Vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil, sosialisasi Vaksinasi Covid-19 bagi bumil oleh Kepala Bidang P2 DPPKB Kota Samarinda, dr. Siti Nuriyatus Zahrah, M.K.M., dan penyampaian hasil Workshop Penggerakan dan Pelayanan Vaksinasi Covid-19 bagi Keluarga oleh PKB peserta Workshop, Desca Firnanda, SKM.

Covid-19 adalah menyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respirotary syndrome coronavirus 2 (SARD-CoV-2). Virus ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan. Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19, antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus Covid-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Sejak kasus pertama penyakit ini terjadi di  Kota Wuhan, China, pada akhir Desember 2019, penyakit ini menular dengan sangat cepat dan menyebar ke hampir seluruh negara,  termasuk Indonesia.

Siti Nuriyatus Zahrah mengatakan bahwa, promosi dan edukasi dilakukan oleh  Penyuluh KB atau Kader untuk  memastikan  masyarakat  menerima  informasi yang  valid tentang  vaksinasi  Covid-19.

Ada beberapa tahapan kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi keluarga merujuk pada mekanisme standar Vaksinasi Covid-19 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu Pra-vaksinasi (tahapan persiapan), Vaksinasi (tahapan pelaksanaan kegiatan), dan Pasca-vaksinasi (tahapan pemantauan dan evaluasi).

Desca Firnanda menambahkan bahwa Penyuluh KB/PLKB/Kader IMP bertindak sebagai pelaksana di lapangan, dimana pemetaan data sasaran vaksinasi dilakukan oleh kader di bantu oleh Penyuluh KB/PLKB dengan mengacu pada data PK21 (Pendataan Keluarga 2021) dengan melakukan verifikasi terhadap data yang ada.