SAMARINDA, DPPKBNEWS - Upaya membekali remaja Samarinda dengan wawasan kesehatan reproduksi, pencegahan pernikahan dini, hingga bahaya narkoba terus diperkuat Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda.

Melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), program ini menjadi ujung tombak pembinaan generasi muda agar lebih kreatif, berdaya, dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya.

Menurut Sub Koordinator Ketahanan Remaja DPPKB Samarinda, Zubaedah Datu Amas, PIK-R menargetkan kelompok remaja usia 10 hingga 24 tahun yang belum menikah. Program ini tidak hanya fokus pada penyuluhan formal, melainkan juga ruang pengembangan diri melalui berbagai aktivitas kreatif yang dekat dengan dunia remaja.

“PIK-R bukan hanya bicara tentang penyuluhan, tapi wadah yang menumbuhkan kepercayaan diri dan mendorong anak muda menjadi inspirasi di komunitasnya,” ujar Zubaedah, Kamis (15/5/2025).

DPPKB mencatat saat ini terdapat 78 kelompok PIK-R yang aktif di Samarinda, tersebar di berbagai sekolah, kampus, dan komunitas. Beberapa di antaranya aktif di Universitas Mulawarman, UMKT, UWGM dan UINSI.

Tidak berhenti di sana, setiap tahun DPPKB Samarinda juga menggelar Jambore Remaja sebagai wadah ekspresi dan adu kreativitas. Tahun ini merupakan pelaksanaan kedua yang diikuti perwakilan dari 10 kecamatan. Berbagai lomba seperti cerdas cermat, ranking 1, dan pentas seni bertema stunting serta narkoba digelar untuk menyampaikan pesan-pesan edukatif secara kreatif.

“Kami ingin pendekatan ke remaja lebih variatif, tidak kaku. Gen Fest jadi salah satu ruang bagi mereka menampilkan karya sambil mengedukasi,” ujarnya.
Zubaedah menambahkan, kehadiran Duta Genre (Generasi Berencana) juga menjadi strategi efektif dalam menyampaikan pesan program ke sesama remaja.

“Anak muda lebih percaya dan nyaman mendengar dari teman sebaya. Karena itu, peran Duta Genre sangat strategis,” tambahnya.

Menjelang masa pensiunnya pada Februari 2026, ia berharap program PIK-R terus berkembang dan mampu melahirkan regenerasi kepemimpinan yang berkelanjutan.

“Walaupun saya akan purna tugas, semangat saya tetap untuk anak-anak muda. Bersama mereka, saya merasa ikut muda kembali,” ucapnya