Sumber Foto: jurnalborneocom
SAMARINDA, DPPKBNEWS - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda menilai penguatan peran keluarga, khususnya orang tua, menjadi langkah strategis dalam menekan angka pernikahan usia dini yang masih cukup tinggi di Samarinda. Melalui Program Bina Keluarga Remaja (BKR), DPPKB berupaya mendorong pola asuh yang lebih adaptif dan komunikatif.
Penyuluh KB Ahli Muda DPPKB Samarinda, Darna, menyebut tantangan orang tua masa kini jauh berbeda dibandingkan dua dekade lalu.
“Generasi alpha hari ini tumbuh di tengah dunia digital. Mereka kritis dan ekspresif, tidak bisa lagi didekati dengan pola asuh otoriter seperti zaman dulu,” ujar Darna, Kamis (15/5/2025).
Darna menambahkan, banyak orang tua yang belum menyadari bahwa pola asuh yang kaku justru mendorong remaja mencari pelarian, salah satunya lewat pernikahan dini.
“Ini yang sering terlewat. Orang tua menjadi kunci. Mereka harus belajar membuka ruang komunikasi yang sehat dengan anak-anak mereka,” tambahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, proporsi perempuan usia 20–24 tahun di Kaltim yang menikah sebelum 18 tahun mencapai 4,29 persen, sedikit di bawah rata-rata nasional 5,9 persen. Namun di Samarinda, data Kantor Kementerian Agama mencatat 4.919 pernikahan sepanjang 2024, dan sekitar seperempatnya melibatkan pasangan berusia 13–19 tahun.
Sub Koordinator Ketahanan Remaja DPPKB Samarinda, Zubaedah Datu Amas, menegaskan bahwa penanganan stunting erat kaitannya dengan pencegahan pernikahan dini.
“Ketika usia menikah masih sangat muda, risiko stunting meningkat karena minimnya kesiapan kesehatan reproduksi dan ekonomi. Inilah kenapa kami dorong orang tua lebih aktif terlibat,” katanya.
DPPKB mencatat, meskipun prevalensi stunting di Samarinda menurun menjadi 24,4 persen di 2024 dari sebelumnya 25,3 persen, angka tersebut masih jauh dari target nasional 14 persen.
Zubaedah juga menyoroti masih rendahnya partisipasi aktif keluarga dalam Program BKR yang sudah lama dijalankan.
“Program ini seharusnya jadi ruang interaksi keluarga. Bukan sekadar program sosialisasi, tapi tempat belajar, berbagi, dan membangun ketahanan keluarga secara nyata,” jelasnya.
Ia berharap, pendekatan yang lebih humanis dan partisipatif ini dapat membantu mendorong keluarga untuk lebih terbuka menghadapi tantangan pengasuhan remaja di era sekarang.
Jalan Milono Nomor 1 Kelurahan Bugis Kecamatan Samarinda Kota, Provinsi Kalimantan Timur 73122
Telp: - Email: dppkb.samarinda2020@gmail.com Website: https://dppkb.samarindakota.go.id