PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Jalan Milono Nomor 1 Kelurahan Bugis Kecamatan Samarinda Kota, Provinsi Kalimantan Timur 73122

Stunting

Pertemuan Sosialisasi Tim Audit Stunting Kota Samarinda

Stunting    2 tahun yang lalu   
Dewy Purwanti    1075 Kali

Sumber Foto: -

SAMARINDA - Dalam upaya peningkatan pembangunan nasional, keluarga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Kekuatan pembangunan nasional, berakar pada elemen keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat. Keluarga sejahtera dan berkualitas merupakan fondasi dasar bagi keutuhan, kekuatan dan keberlanjutan pembangunan. 

Profil keluarga Indonesia yang tercermin dari hasil SUPAS 2015 menunjukkan keluarga Indonesia berada dalam kondisi yang rentan. Angka kematian ibu masih tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup, sementara angka kematian bayi Indonesia sebanyak 22 bayi per 1.000 kelahiran hidup. Potret ini akan berpengaruh dalam pengelolaan keluarga serta pola pengasuhan yang berdampak kepada kualitas manusia termasuk juga tingginya prevalensi stunting anak balita.

Pemkot Samarinda melakukan langkah nyata untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Tepian. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi bersama tim audit stunting di Ruang Pertemuan Mangkupalas, Balai Kota Samarinda. Kegiatan ini dilaksanakan secara offline dan online via zoom. Jumat (24/6/2022).

Kegiatan sosialisasi ini dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Samarinda, Dr. H. Rusmadi. Dalam kesempatan tersebut, beliau mengingatkan bahwa pihaknya memiliki waktu dua tahun untuk menurunkan angka stunting sesuai target dari pemerintah pusat, yakni di angka 14 persen pada 2024 nanti. Angka stunting di Samarinda sendiri masih berada di 21 persen, sehingga perlu kerja keras bagi semua pihak agar target itu dapat tercapai.

"Stunting menjadi persoalan serius yang harus mendapat perhatian khusus. Jika tidak ditangani dengan cepat, maka dampaknya akan membawa akibat serius, bukan saja pertumbuhan fisik dari anak-anak kita, melainkan perkembangan otaknya," ucap Rusmadi dalam sambutannya.

Apabila berbicara mengenai stunting, kata Rusmadi, persoalan ini tidak bisa lepas dari masalah asupan gizi, pola makan, serta pola asuh anak. Artinya persoalan yang menjadi penyebab stunting selalu berkaitan dengan masalah kesehatan serta pendidikan keluarga agar bisa melahirkan anak-anak yang sehat, cerdas serta unggul.

Sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda, Rusmadi mendorong kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Camat, Lurah dan Puskesmas di Kota Tepian untuk memulai aksi nyata dengan data.

"Karena kalau kita bekerja tanpa data, pasti kerja kita ini tidak efektif. Saya melihat bahwa pendataan keluarga ini dilakukan setiap tahun, artinya kita sudah punya data keluarga. Semua sudah ada tinggal kita melakukan aksi nyata," imbuh Rusmadi.

"Dan pada hari ini dilakukan sosialisasi audit stunting. Ini fokus langsung ke orangnya. Jadi kita melakukan audit tentang potensi kelahiran bayi stunting. Kalau audit ini dilakukan kepada masyarakat yang memiliki potensi, maka upaya melakukan antisipasi penurunan stunting bisa efektif terlaksana," sambungnya.

Lebih lanjut, orang nomor dua di Kota Tepian ini berharap seluruh stakeholder yang terlibat bisa saling bekerja sama untuk memberi pemahaman kepada remaja, calon pengantin (Catin), ibu-ibu usia subur dan ibu hamil agar mencegah sejak dini bayi lahir dalam kondisi stunting.

"Lokus atau sasarannya sudah jelas agar program ini bisa berjalan efektif. Harapannya anak-anak kita yang sekarang sudah ada gejala stunting perlu mendapat perhatian khusus. Kemudan jangan sampai ada anak-anak lahir baru yang berpotensi terkena stunting," pungkasnya.


TINGGALKAN KOMENTAR

Pemerintah Kota Samarinda

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Jalan Milono Nomor 1 Kelurahan Bugis Kecamatan Samarinda Kota, Provinsi Kalimantan Timur 73122

Telp: -   Email: dppkb.samarinda2020@gmail.com   Website: https://dppkb.samarindakota.go.id


2025