SAMARINDA - Dalam rangka percepatan penurunan angka prevalensi stunting di kota Samarinda, dan untuk dapat mencapai angka yang optimal (Zero) Stunting, DPPKB selaku salah satu OPD yang memiliki tugas sebagai bidang yang khusus melakukan perubahan perilaku masyarakat, dalam usaha percepatan penurunan prevalensi stunting, maka melalui intervensi sensitif yang memiliki daya ungkit yang tinggi terhadapa perubahan perilaku masyarakat, melaksanakan Advokasi dan KIE terhadap orang Tua yang tergabung dalam Komite Sekolah  dan yang memiliki anak remaja di tingkat SMP agar orang tua memiliki ilmu pengetahuan tentang pola asuh remaja yang tepat serta ilmu terkait reproduksi anak remaja. Dengan ilmu penggetahan tersebut di harap kan komunikasi yang baik antara orang tua dan remajanya mampu menciptakan anak remaja yang tangguh yang siap menyongsong masa depan selaku remaja dewasa yang memiliki perencanaan kehidupan secara baik pula. Dengan demikian kasus pernikahan dini yang sangat beresiko terhadap lahir nya bayi bayi yang beresiko stunting dapat di cegah.                             Kampanye perubahan perilaku kepada masyarakat ini  dilakukan dengan cara sosialisasi, Advokasi dan KIE.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda melalui Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (K3) Ibu Waode Rosliani, SE., M.Si melakukan aksi perubahan, yaitu Naga Bersama Koko Cegah Stunting. Yang artinya Bina Keluarga Remaja Bersama Komite Sekolah Jalin Kemitraan Untuk Cegah Stunting.

Aksi perubahan tersebut telah diseminarkan pada Seminar awal / rancangan rencana Aksi Perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan ke - IV tahun 2022 pada tanggal 19 Oktober 2022 secara luring yang diselenggarakan di kantor BPSDM Provinsi Kalimantan Timur Jalan H. A. M. Rifaddin, Harapan Baru, Kec. Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Kemudian juga telah melewati Seminar Akhir / hasil dari aksi perubahan pada tanggal 20 Desember 2022.

Dalam seminar aksi perubahan tersebut melibatkan Kepala DPPKB Kota Samarinda yang sekaligus menjadi Mentor, Ibu I Gusti Ayu Sulistiani, SH., M.Hum. Sebagai Coach Bapak Yoyok Setyo Langgeng, M.Si, dan Penguji Bapak Dr. Ery Arifullah, ST., MT.

Dari aksi perubahan yang dilakukan maka hasil yang didapat oleh organisasi adalah terbentuknya poktan BKR dari jalur pendidikan. Aksi perubahan ini bekerjasama dengan komite Sekolah dan orangtua yang tergabung dengan komite Sekolah. Terobosan inovasi dari rencana aksi perubahan Naga Bersama Koko Cegah Stunting adalah terbentuknya kelompok poktan Bina Keluarga sebanyak 2 (dua) kelompok yang berasal dari jalur Pendidikan. Dua Sekolah Menengah Pertama yaitu SMPN 17 Kecamatan Sambutan dan SMPN 27 Kecamatan Samarinda Utara.

Tujuan yang diharapkan dari aksi perubahan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan edukasi terhadap orangtua yang memilik anak remaja tentang bagaimana pengasuhan terhadap anak yang sudah mulai tumbuh menjadi remaja. Pencegahan stunting dipersiapkan sejak anak remaja karena mereka akan menjadi calon dewasa dan kemudian menjadi Calon Pengantin (Catin). Dengan inovasi ini diharapkan generasi yang ada akan menjadi  generasi yang berkualitas, yang tidak beresiko melahirkan generasi stunting di masa yang akan datang sehingga rencana pemerintah menjadikan negara Indonesia dengan Generasi Emasnya di tahun 2045 dapat tercapai.

_DP