SAMARINDA – Kegiatan rapat koordinasi tingkat Kecamatan hari ini yang dirangkai dengan monitoring dan evaluasi kegiatan mekanisme operasional lini lapangan dalam rangka percepatan penurunan stunting tahun 2022 bertempat di Gedung Pertemuan Kecamatan Sambutan dihadiri oleh Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN RI, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Timur, Kepala  DPPKB Kota Samarinda, Bapak Camat Kecamatan Sambutan, Bapak/Ibu Lurah se-kecamatan Sambutan, Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Kelurahan, Babinsa, Babinkamtibmas Kecamatan Sambutan, Kapolsek Samkot, Kepala Puskesmas se-kecamatan Sambutan, Bapak/Ibu Ketua Kampung KB, PPKBD dan sub PPKBD, LPM, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tim Pendamping Keluarga (TPK) , serta Penyuluh KB dan petugas lapangan KB. Kamis, 24/03/2022

Tugas BKKBN semakin berat, ketika Presiden Joko Widodo memberikan mandate kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai lembaga yang memimpin pelaksanaan percepatan penurunan angka Stunting (kekerdilan pada anak) di Indonesia. (Dalam rapat kabinet terbatas yang digelar padatanggal 25/01/2021, diIstana Kepresidenan, Jakarta)

Presiden menargetkan kasus Stunting di Tanah Air turun sampai angka 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Dengan target penurunan tersebut, penurunan angka Stunting setiap tahunnya minimal 2,7 persen.  Untuk Kota Samarinda sendiri, terdapat 1403 balita yang mengalami Stunting (sumber data berdasarkan Pemantauan Pertumbuhan Bulan Agustus 2021 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Samarinda). Sedangkan lokus Stunting yang mendapatkan perhatian khusus Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda pada tahun 2022 terdapat 101 kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) dan 37 kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR). 

Dalam sambutan Ibu I Gusti Ayu Sulistiani, S.H, M.Hum, selaku Kepala DPPKB Kota Samarinda beliau mengatakan bahwa, “Mengingat banyaknya pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah, maka sangat perlu dilakukan pemahaman yang sama oleh semua pihak untuk memperkuat komitmen secara lintas sektor dan lintas program. Dimana dalam pelaksanaannya fungsi koordinasi harus dikedepankan”.

DPPKB Kota Samarinda selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis sangat mengharapkan dalam pelaksanaannya, agar setiap langkah-langkah operasional Bangga Kencana dapat berfungsi dengan baik, teratur, terencana dan terus-menerus, yang satu sama lain saling berkaitan, berkesinambungan, bersinergi, dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh potensi yang ada di Kecamatan, Desa / Kelurahan, RW / dusun dan RT dalam upaya mencapai sasaran Program Bangga Kencana.

**[DP]