Sumber Foto: DPPKB
SAMARINDA, DPPKBNEWS - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda menyelenggarakan kegiatan pertemuan “Sosialisasi dan Monev SSK Jenjang SD, MIL, SMP, dan MTs bagi para guru se-Kota Samarinda untuk tahun 2024.
Kependudukan merupakan isu yang sangat luas, seluruh aspek kehidupan dipastikan berkaitan dengan isu kependudukan, termasuk masalah pendidikan. Karena itulah, perlu penyelarasan antara wawasan kependudukan dengan dunia pendidikan. Tujuannya, untuk memotivasi para guru mata pelajaran untuk mendukung peningkatan kualitas SSK dengan kategon Paripurna. Selain itu, ini sebagai salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan DPPKB Kota Samarinda dalam rangka pengembangan kualitas SSK.
Kepala DPPKB Kota Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani menyebut, SSK (Sekolah Siaga Kependudukan) atau MAS-IDUK (Madrasah Siaga Kependudukan) adalah sekolah atau madrasah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan KB (Keluarga Berencana) ke dalam mata pelajaran, sebagai pengayaan materi pembelajaran.
Dijelaskannya, latar belakang pembentukan SSK/MAS IDUK ini tidak lepas dari upaya pemerintah dalam mensikapi akan datangnya era Bonus Demografi di Indonesia pada tahun 2020 hingga 2035 mendatang. Sekarang kita berada di tahun 2024, ini berarti bahwa kita sekarang ini telah memasuki era Bonus Demografi.
Kenapa disebut era Bonus Demografi ? Karena jumlah penduduk usia produktif 15 tahun sampai dengan 64 tahun proporsinya lebih dari 50 persen, dibandingkan dengan kelompok usia non produktif 0 sampai dengan14 tahun dan di atas 65 tahun
“Pada era ini harus disiapkan generasi yang berkualitas, agar tenaga kerja yang melimpah pada saat ini mampu bersaing di berbagai bidang dan membawa berkah bukan malah menjadi bencana bagi bangsa dan negara, apalagi realitanya saat ini masih banyak persoalan kependudukan yang dihadapi Indonesia.
Bukan hanya terkait dengan rendahnya tingkat pendidikan sebagian besar penduduk dan tingginya laju pertumbuhan penduduk yang memicu pengangguran, tetapi juga kualitas kesehatannya yang masih rendah yang ditandai dengan tingginya angka kematian ibu dan bayi, serta banyaknya persoalan yang dihadapi remaja terkait dengan pergaulan bebas, pernikahan dini, penyalahgunaan napza dan sebagainya,” jelasnya.
Dengan adanya program SSK/MAS IDUK diharapkan, selain memupuk kesadaran akan kondisi kependudukan di wilayah tempat tinggal masing-masing siswa, juga menumbuhkan sikap bertanggung jawab dan perilaku adaptif berkaitan dengan dinamika kependudukan.
Lebih dari itu mengembangkan sikap yang tepat dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan kelak ketika mereka menjadi dewasa. Hadir dalam pertemuan yang digelar selama 5 hari tersebut (17,18,23, 24, dan 25/4) sejumlah 650 orang guru mata pelajaran jenjang SD dan SMP se-Kota Samarinda. (adv/lin/beb)
Jalan Milono Nomor 1 Kelurahan Bugis Kecamatan Samarinda Kota, Provinsi Kalimantan Timur 73122
Telp: - Email: dppkb.samarinda2020@gmail.com Website: https://dppkb.samarindakota.go.id